Rian Sahabatku PART 2 : Party Sex

Siip, menurut permintaan dan kekhawatiran saya sendiri, kami memutuskan untuk menampilkan materi yang sehat dalam blog ini. Lebih khususnya, meminimalisir kata-kata vulgar secara terbuka. Jadi kami minta maaf terlebih pada teman-teman yang sukanya lebih buka-bukaan. Maaf jika hasil pengeditan dan penyuntingan kami mengurangi kesan cerita. Semoga masih bisa tetap dinikmati dengan baik yah. Salam Chroters..

    Cerita sebelumnya aku dan Rian bercinta di dalam mobilnya di tempat favorit kami.

Kini aku sudah jauh dari kampung halamanku. Aku menempuh pelajaran ke tingkat lebih tinggi di sebuah Univ. ternama di Indonesia. Sudah setahun aku jauh dari rian dan tanpa melupakannya aku selalu menerima tawaran ML dari teman2ku yang aku kenal selama setahun perantauanku baik di dunia nyata maupun maya. Tapi meskipun aku punya banyak teman ML, bukan berarti mereka adalah BFku, ada beberapa memang yang ingin mengajakku untuk mengikatku dalam sebuah hubungan yang disebut-sebut BoyFriend itu. Aku jelas tak menerima mereka karena aku berusaha setia pada orang yang ingin aku setia padanya, BF pertamaku, Rian.


                Pagi ini Ardi dating lebih awal untuk menjemputku ke kampus.
“Ada apa ini? Kok cepet banget?” tanyaku dengan nada ceriaku. Aku memang tak tahu apa niatnya datang sepagi ini ke kost ku, tapi aku tetap tak begitu peduli dan butuh akan jawabannya.
“Gak ada kok, Cuma mau main aja. Biar antisipasi gw gk keduluan ajah.” Jawabnya membuat alisku naik keheranan. Tapi aku tak ambil pusing dan tak ingin menelusurinya lebih dalam lagi. Aku membuat sarapan untuk kami berdua. Masakanku memang tak seenak masakan restaurant, tapi baginya masakanku dapat mengganti masakan ibunya yang telah meninggal satu tahun lalu tepat di hari ia diwisuda katanya.
                Setelah makan aku mengganti baju dan berniat untuk mandi. Aku telanjang begitu saja di depannya. Ia memelototiku terutama di bagian selangkanganku. Aku membalas mememlototi nya.

“Ngapain loh? Horny liat Gue?” aku melepaskan lemparan handuk tepat menutup mukanya dan berlalu menuju kamar mandi yang ada dalam kamar kos ku. Mandi dengan air dingin di pagi segar yang sejuk sangat menggigilkan. Aku selesai mandi, tapi aku lupa satu hal. Handukku ada diluar. Hufft..
“Di, handuk gw dong.” Teriakku pada ardi.
“Apa? Gw gk denger.” Sahut ardi membalasku.
“Gw gk bercanda, Cepetan dingin nih.” Ujarku lagi. Kenapa aku tidak keluar telanjang saja? Toh Ardi kan sering liat gw telanjang? Jawabannya karena Ardi lebih Horny dan gk bakal ketahan klo yang dia lihat adalah badan bugil penuh sensasi basah. Yaps, klo lihat gue basah gini mana bisa gw lepas dari ‘Keganasannya’. 

Lanjut gw keluarin tangan gw lewat celah pintu kamar mandi. Tiba-tiba Ardi masuk dengan tersenyum lebar penuh nafsu.
“Wah, kenapa lo masuk?” Teriakku.
“Loe kan mau gw handukin.” Teriaknya lagi. ??? Untung saja kamar kos ku kedap suara dan semua privasi gw udah jelas terjaga di lingkungan kos gw. Lalu ardi memutar matanya. Lidahnya keluar menjilati bibirnya sendiri. Sedaap,, di langsung menyeruput dada gw,, uhhmm.. gw Cuma bisa gigit bibir menerima perlakuannya. Lalu dia naik ke bibir bawahku. Mwncium lembut, kecupan cepat dan berjeda lama. Lembut pembawaannya mengecup bibirku. Aku tak mengganggu pelayanannya. Biarlah ia memuaskan keinginannya. Lalu ia membuka bibirku dengan lidahnya. Aku dapat merasakan lidahnya mencari lidahku. Mengelillingi dinding2 mulutku. Aku membalasnya niat baiknya. Melumat bibirnya, bawah dan atas. Menjilati daerah kumis dan bwahan bibirnya. Menyambut lidahnya dengan lidahku, menghisapnya slurp.. slerp..

 Treett.. Treet.. bunyi getar ponselku. Aku segera meraih handuk ditangannya. Meninggalkannya dan langsung mengangkat telepon yang masuk. Bersusulan dengan itu alarmku berbunyi. Waktunya ke kampus. Aku menjauh dari ardi agar nafsunya mereda. Seorang teman di seberang telepon berkata bahwa dia ingin bertemu denganku nanti di rumahnya. Setelah menutup teleponnya aku menjelaskannya pada ardi dan mengajak ardi untuk ikut bersamaku karena aku takut tak mampu menyelesaikan permainan nanti.

 “Lo, klo diajak ML ma orang mau mau aja, klo diajak ma gw jual mahal.” Gerutu ardi di perjalanan kamim menuju kampus. Aku tak menjawabnya, aku mengambil kesempatan untuk mencium lehernya tanpa terlihat oleh pengguna jalan lain. Aku sendiri tertawa kecil dengan tingkah manjaku. Senyumnya juga terpantul di kaca spion. Aku tahu dia cinta padaku dengan tulus meski aku memilih setia.

Sampai juga khirnya di kampus. Ku lihat teman2 lain sudah siap semua dengan rencana hari ini. Hari pertama OSPEK. Yeeaah, it’s time to revenge seven fold. Glek glek… :D
Aku sudah lama hilang kontak dengan Rian, meski begitu aku tetap setia. Aku juga tidak tahu ia akan kuliah dimana. Hatiku kecilku berharap ia akan ada disini dan memberiku kejutan. Ok, pembantaian senyum ganteng dan senyum manis siap dilaksanakan dengan sepenuhnya penghayatan tinggi. Haha.

Selama hari ini, aku telah berkeliling seluruh fakultas dan mencari nama rian di daftar maba. Tapi aku tak menemukannya. Rian aditya, tak ada nama yang sama persis dengan nama itu, adanya rian ganteng dan rian manis plus rian jelek banget. Yah,, aku kecewa dan lelah seharian ini. Aku pulang diantar ardi. Ia nampak kelelahan juga di tarik2 cewek maba. Klo aku sendiri, agak pinter, aku tinggal nge gandeng tangan tmen cewek sekelasku, udah selesai gk bakal berani deh cewek2 ingusan itu dketin gw. Dan bagusnya lagi, karena cewek itu emang cewekku. Wkwk

“Ntar jam 7 yah.” Kataku melambaikan tangan padanya. Setelah ardi jauh aku masuk ke kamar dan mandi. Setelah mandi aku melihat hpku ternyata sudah jam 7 saja. Sebuah pesan dari dion berkata bahwa ia punya teman baru yang super cool, kenalannya di sebuah situs chat gay and bisex populer. “Namanya Radit.” Katanya. “jadi kita bakalan party nih?” balasku. “Ya.” Jawabnya singkat. Mbem mbem,, suara motor ardi sudah memanggil di halaman, akpun keluar memenuhi panggilan itu.
“Di, kata dion dia mau ngajak kita party.” Ucapku setengah takut ardi tidak suka. “Ok, yang penting gw sama loe.” Katanya senang. Batinku terasa agak lelah hari ini, memikiran rian yang sebulan tal ada kabar. Bagiku itu waktu yang lama. Dan malam ini akan aku redakan dengan crot party bareng para homo ini. Tak butuh waktu lama kami pun tiba di tempat yang kami tuju. Sampai di depan rumah megah dion yang tak berpenghuni, kami melapor pada security dan ia mempersilahkan kami untuk masuk. Ardi memarkirkan motor besarnya di garasi dion. Dan aku langsung menuju tkp. Tok tok tok..

“Eh,, ini diah yang ditunggu.” Sahut dion menyambut kami. “Ayo masuk!” lanjutnya.
“Radit sedang di kamar mandi.” Terang dion tepat menjawab pertanyaanku. “Kamu kan bisa masak, jadi kita hari ini akan makan malam masakanmu.” Lanjut dion mengarahkanku ke dapur.
“Dion, tamunya udah datang?” sahut Radit. “Rian?” kataku spontan karena terkejut mendengar suara radit yang mirip rian. Aku tak mau tinggal diam, aku ingin memastikan dia bukan rian. Aku segera ke arah suara itu. Benar sekali, aku hafal suaranya. Jadi Radit adalah Rian aditya? Batinku seakan diterpa badai dalam siang yang penuh pelangi. TIDAK JELAS rasanya. Aku tak begitu saja menghampiri rian, aku mencari akal, bagaimana melewati malam kejutan ini. Aku yakin rian juga tak tahu aku ada disini karena aku sudah melarang dion menyimpan apalagi menunjukan fotoku pada orang lain. Aha, aku punya ide.

Aku kembali ke dapur, memasak bahan makanan yang telah di sediakan. Aku tahu dion selalu menyediakan obat perangsang dan aku tahu dimana tempatnya.

“Selamat makan” ucapku membawa makanan ke meja makan. Rian melihatku. Aku yakin ia terkejut sama seperti aku. Aku membalasnya dan memberi kode diam padanya. Nampaknya ia mengerti.
“Woytt.. kok natap2an sih? Nanti aja klo horny, gw juga nahan kok” ujar dion memecahkan kesunyian. Ardi tak berkutik, ia menjalani malam ini seperti biasa. Tak ada apa2.
“Ok, nih. Silahkan menikmati makanan di depan anda sebelum menikmati orang di depan anda.” Aku duduk dan kami mulai makan. Mereka makan dengan lahap, masakan ku sudah biasa membutakan mereka. Hehe.. posisi duduk kami sekarang adalah aku di depan rian di samping ardi. Baru setemgah piring, dua orang selain aku dan rian sudah terkapar setengah sadar oleh dosis berlebih dari obat penambah gairah yan ku masukkan khusus untuk mereka. Melihat itu terjadi aku langsung sigap menarik rian ke ruang tamu. Aku menciumnya. “Apa kabar?” kataku..
“Kamu sendiri?” katanya. “Aku tahu kita sama. Kita gk perlu saling bertanya.” Lanjutnya. Pengertiannya inilah yang selalu aku rindukan darinya.

Aku memeluk lehernya dan mendekatkan mulutnya yang menganga ke mulutku. Tanpa basa basi aku melumatnya habis, menjilati dan menghisapnya. Nyam nyam. Uhmm.. eranganku selalu muncul lebih dulu darinya. Kami saling meneruput sambil menanggalkan baju lawan. Kini kami masing2 tinggal sehelai celana dalam. Rian turun menciumi kont0lku di balik celana dalam ini. Aku menggeliat seperti baru saja disetrum listrik, ketika liurnya menembus celan dalamku mempermainkan lubang kencingku. “Uhhss.. uhhmm.. enak sayang.. aku kangen kamu..” ucapku dalam eranganku. Aku tahu ia tak biasa melakukan ini, lalu aku mengangkatnya, mengganti posisi kami. Aku menanggalkan celana dalamku dan celana dalamnya. Pertama aku mengocok kont0lnya dan meludahinya. 

Rian merem melek menahan enaknya kocokan lembutku. Dua menit aku mengocoknya, aku menyepongnya, menusukkan kont0lnya sedalam yang aku bisa. Maju mundur, memutar lidahku di lingkaran kepala kont0lnya. Sepuluh menit berlalu. Aku bangun dan mengganti posisiku. Kami melakukannya dengan gaya anjing. Ia kin tak perlu takut lagi akan menyakitiku. Bless, kont0lnya kurasakan masuk ke lubang anusku. Tapi tiba2 sebatang lagi menjulur ke lidahku mengajaknya bermain. Siapa ini? Oh Dion ternyata sudah bangun.. di mana ardi? Aku mencoba mencari bayangnya. Ternyata ardi dan rian telah hanyut dalam ciuman mesra..

Akupun mau tidak mau mengikuti keinginan dion. aku mulai melingkari kepala kont0l dion dengan liurku. sambil menikmati sensasi genjotan yg diberikan rian dengan lembut padaku, aku menjilati dan memasukkan lidahku kedalam lubang precum dion.. shrrr.. dion menggelinjang keenakan. Dion kini tak tahan lagi, mulutku dia tusuk dengan kont0lnya yg besar dan penuh hingga ke dalm kerongkonganku.. uhmm... uhhmm.. ehhkm.. hnya erangan erangan itu yg keluar dari mulutku.. lima belas menit kemudian aku mulai merasakannya pada rian... hsss... uhh... nymm.. sssttt.. cp.. chhpp.. uhmss.. yesss.ccp.. terdengar desahan keras ardi dan rian yang membuat rian semakin cepat mengent0tiku.. lima detik kemudian.. uhmm.. ehhmm..wwhhmmm.. owhh.. yaah.. oh no.. fuck ur mouth beb.. ukhh.yahs... yeeshh.. okh.. uhm erangan dari depan dan belakang dtang bertubi-tubi. gerakan merekapun semakin cepat.. kini giliran aku yg mengerang.. mmhm.. hmmpt.. mhhmmm.. mpphh.. mfhh.. hhhwmm.. klop klop bunyi kont0l yg bercinta dengan kedua lubangku.

Kini aku merasa denyutan dari kont0l rian semakin keras berkedut kedut di lubang pantatku.. okhh.. umhh.. ssccp.. mm..hhmm..mhhp .. kudengar hanya itu yg keluar lewat ciuman maut dua lidah di belakangku.. Ccroott.. Croott.. Crroott.. Crrootttt... Rian menembakkan precumnya yg terasa begitu hangat mengalir keluar di sela lubang pantatku berceceran mencapai buah zakarku.. uhmm.. erang dion. melihat rian yg sudah ejakuasi, dion mencabut kont0lnya dari mulutku. aku tahu apa yang dion inginkan. memberikannya kelemokan tubuhku. aku menggosok lubang pantatku dan meratakan sperma rian yg mengalir sangat pelan.. saat ku balikkan wajahku tak sabar menanti dion, ardi dan rian telah brcumbu dengan bugil sexy tubuh mereka yg sangat mampu mengeraskan kont0lku.. akh yess.. seruku menerima tusukan kont0l besar dion.. aku masih melihat ke belakang menikmati kont0l super dion di pantat molekku sambil menonton ardi yg siap menikmati kont0l rian yang baru keluar dari lubangku.

Sedangkan dion sedang menciumi punggungku karena aku masih dalam posisi doggy. melihat rian melembek, Ardi mendekatkan wajahnya ke dada bidang putih rian uhmm.. pengen dalam batinku.. tapi anggghhh.. nikmat yg sedang kurasakan juga cukup.. uhmmm.. rian mulai bergumam.. kont0lnya mulai bangun kembali.. ardi menghisap hisap titit rian yg membuatnya tak tahan.. sambil meliurkan dada rian dengan jilatan demi jilatan dan hisapan, ardi mulai menggerakkan kont0lnya dengan pelan sebentar.. semakin cepat dan cepat.. ukkghh.. ungghh.. unghs.. ohh.. onghh.. ohhh.. yesss... uhmm... gumaman nikmat kembali memancar dari mulut rian.. selama lima menit kami melakukan hal yang sama. Aku dan dion masih kuat seperti biasa. Kini Ardi mulai meluruskan kont0l super rian kearah lubangnya. Akhs.. erang keduanya tanda nikmat dan sakit.. kini rian kembali bertugas mengent0ti dan kali ini yang dient0ti adalah ardi. Kont0l Rian yang semakin besara dan panjang itu kini menusuk sebuah lubang di depan mataku. Meskipun pernah di tusuk olehnya, namun sensasi melihatnya secara langsung menurutku jauh lebih nikmat. Terlebih karena kini irama ngent0t bareng kami yang sama membuatku makin horny.. aku semakin semangat menggoyang genjotan dari dion.. akhh.. okhh.. uhhmm.. yeess.. fuck me beybh.. uhmm... fuck u... uhmm .. yess.. akhh .. seemphiiiitt... desahan dan erangan kami makin liar.. ohh.. anjiiinnngg nikmaatt.. ohhssshhh..m. ... uhhmm.. hhoohhm.. anjing gw udah mau keluar.. tunngngnggu..m uhm... akh akh akh..m ..

Ccrrrooottsss..
Cccrooott...
Crrroottt..
Ccrrrooott..
Ccrrootttthh..
Ccrrrrhoooooottss...
uhhmm yeah.. kami semua melepasnya secara bersamaann dan kini kami ter kulai lemas.. uhhmmm... dion mulai menciumiku lagi.. kont0lnya masih di pantatku.. aku tidur menghadap lantai tp wajahku keatas menyambut ciauman dion.. ardi dan rian pun tak mau kalah saling berpagutan lidah di samping kami.. puas menghisap liurku dion bangun mengeluarkan kont0lnya dariku.. ia membalikkan tubuhku menghadap langit2 ruang tamunya yg luas itu.. lalu menarik ardi dan menyepong dua buah dada yg tergantung berwarna coklat kemerahan dan basah oleh liur rian itu.. kemudian ia membalik tubuhnya tidur miring kanan dan menhadapkan mukanya kedepan kobtolku.. ardi tahu apa yg harus ia lakukan. kemudian ia menghadapkan mukanya kearah kont0l dion dan kont0lnya di hadapkan pada mulut rian.. dan tentu saja aku mendapat giliran kembali mencicipi kont0l indah rian.. satu dua tiga,, nafas kami kembali mulai memburu setelah tak sampai dua puluh detik berselang.. kami melakukannya dengan lembut dan pelan.. kepala kont0l yg rian punya kini semakin luas, diameternya bertambah, besarnya pun perlahan mengembang kembali.. aroma pria ini adalah favoritku.. sambil berpikir ku mainkan, ku kocok, ku jilati daru lubang kencung hingga ku kulum kedua buahnya.. kenapa mrka begitu tak kenal lelah..? pikirku.. oh ternyata aku lupa telah memasukkan obat perangsang itu pada mereka.. uhmm.. kami masih brlanjut.. rian yang ku tahu tak pernah mengemut kont0l orang kini terlihat menikmati. Mungkin ia membayangkan bahwa itu adalah kont0lnya sendiri.

Romantis : Obat Terindah

Tak puas setelah 10 menit saling menghisap kont0l, dion dan ardi bangkit lalu saling beradu pedang. Pedang lidah saling membelai dengan ganas lembut tak tentu, mereka saling menghisap lidah. Pedang yang di bawah perut mereka juga turut berkelahi dengan saling mengadu lubang kencing. Seakan lubang kencing mereka saling berciuman. Aku kembali naik. Aku memang agak bertenaga dalam bercinta. Aku naik dan memeluk dion dari belakang. Aku menciumi punggung mulusnya dengan lembut. Kulihat dion mengangkat kepalanya mendongak langit tanda terangsang lebih.Aku turun ke daerah tulang belakangnya hingga ke pantat dan lubang anusnya. aku mulai menghayati jilatanku sendiri menambah nafsuku. Kini dion membalik tubuh ardi dan menjambak rambutku. Aku mengikuti arah jambakannya. Dan "Uhmm,,, " nyam-nyam dion menciumku sangat hangat, liurnya terasa sangat kental dan hangat. Lalu dia kembali menciumi punggung dion dan turun seperti yang aku lakukan padanya beberapa saat lalu. Melihat dion menungging, aku menunggu sebentar lalu menjambaknya kembali berdiri dan mendorong kepalanya ke punggung ardi. Ardi membalikkan wajahnya tand protes. Namun cepat ku dorong pantat dion kearahnya. ia kemabali ke posisi awalnya. Aku segera melesatkan kont0lku sendiri ke dalam lubang anus dian yang telah kubasahi tadi. Dion yang menerima sodokanku melanjutkan menusuk ardi. Okh,, fuck.. Kami bertiga berjejer seperti kereta. Aku mengent0ti dion yang sedang mengent0ti ardi yang sedang mengocok kont0lnya sendiri. Irama ent0tan aku dan dion tidak sama. Saat kont0l dion menusuk ardi, kont0lku menarik diri keluar sampai tersisa kepalanya saja. Ketika kont0l dion menarik diri, pantatnya mundur dan kont0lku maju. Sangat nikmat.
      
Rian yang telah cukup beristirahat merasa tenaganya sudah kembali cukup untuk mengent0ti salah satu diantara kami. "Oh beybh, come n fuck me please" bujuk desahku menarik rian yang baru berdiri. Aku mengocok kont0lnya sebisaku sambil mengimbangi irama maju mundur pantat dion. Rian menerima servis ku selama satu menit. Kemudian ia mulai meraba punggung mulusku. Ia menggosokkan kont0lnya ketika pantatku mundur. Menjilati peluh ditubuhku. Aku merasa sangat kenimatan saat mengent0ti dion sambil ia jilati. Aku tak pernah perlu tunggu lama untuk mendapat kenikmatan dari rudal yag rian miliki. Terbukti kini rudal itu telah masuk setengahnya di dalam anusku. Ia kemudian menyesuaikan irama dengan kami. Nikmatnya membawaku ke awan awan. Kont0l kami saling menusuk dan pantat kami ditusuk. Prostatku terasa benar benar kekenyangan surga dunia. Akh ukh.Ohh...



Setelah dua puluh menit kami bertahan, ardi mulai menghempaskan kata-katanya.. "ohww,, fuck. gw dah mau keluar..." "Uhm yeahh.. jepit kont0l gw sayang.. gw juga kebelet.. anjjiiiiinghhhh... ss" terengar dion juga sudah tak tahan. kami berempat segera mempercepat gerakan kami. hingga Ccrrrooottsss..
Cccrooott...
Crrroottt..
Ccrrrooott..
Ccrrootttthh..
Ccrrrrhoooooottss...

Crot bersama kami yang kedua meletus juga. Kami berempat lengsung lemas dan menjatuhkan diri ke sofa terdekat. Setelah menangkan diri, kami berempat saling menatap dan saling tertawa. Lima menit waktu yang cukup untuk istirahat. Kami membersihkan diri kami di kamar mandi. Tentu kalian tahu apa yang terjadi disana... 
Salam Crots homsex..

Baca Juga : Obat Terindah

Gk lupa, Mohon komentarnya..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rian Sahabatku PART 2 : Party Sex"

Post a Comment